Label

Sabtu, 26 November 2011

Jalan - Jalan Pasar #1 Pasar Bogor

Setelah sekian lama di Bogor mulai belajar berkeliaran di pasar-pasar yang ada di Bogor. Mulai dari pasar Bogor dulu. Kalau orang bogor biasanya sudah tau lokasi pasar bogor dimana. Tapi mungkin yang baca ini bukan hanya orang bogor bukan?? Baiklah akan diperinci dimana letak pasar bogor itu sebenarnya.

Pasar Bogor terletak dekat dengan BTM (Bogor Trade Mall) apabila dari kampus IPB dramaga lokasi pasar dapat diakses dengan naik angkot menuju Laladon kemudian lanjut lagi naik angkot 02 (jur. Sukasari) bisa langsung turun depan pasar. Apabila dari daerah luar bogor turun di terminal Baranang Siang tinggal lanjut jalan kaki deh... sampai di pasar bogor. Kalau masih bingung tinggal liat peta... :)


Apa menariknya pasar Bogor???
Pasar Bogor merupakan salah satu pasar tradisional yang ada di Bogor. Pasar ini layaknya pasar biasa yang sering kita temui. Di lantai bawah banyak pedagang yang menjajakan kebutuhan dapur baik berupa daging, sayur, buah, dll. Yang unik justru di lantai 2. Di lantai dua banyak pedagang yang menjajakan souvenir, pernak-pernik grosir yang harganya jauh lebih murah dari yang bisa kita beli di pedagang eceran. Pernak-perniknya juga macam-macam mulai dari ikat rambut dengan model bermacam-macam, kalung, gelang, bros, bando.... masih banyak yang tidak bisa disebutkan. Eh iya disini juga ada jual boneka grosir lho... harganya murah-murah juga. Buat yang pengen beli boneka coba deh kunjungi pasar bogor (ctt: Jangan beli cuma 1). Buat yang mau jualan pernak-pernik, pasar ini wajib dikunjungi.

Andai saja punya banyak uang dan tidak perlu memikirkan cara barang-barang itu diangkut pulang mungkin saya sudah menghabiskan uang tabungan saya untuk membeli barang di pasar ini. Tapi untungnya saya tidak kesetanan jadi masih ada uang sisa untuk sewa angkot pulang :)

Setelah menjelajah pasar, cukup banyak juga saya belanja sampai 1 kantung besar, hehehehehehe..... tinggal pulang dan mulai menjual barangnya biar bisa maen ke pasar lain.... Tunggu kunjungan pasar berikutnya!!!!

Mengajar tidak semudah kelihatannya

Mungkin sebagian besar orang pernah memiliki pengalaman mengajar baik itu mengajar adik dirumah atau mengajar secara formal. Taukah anda bahwa mengajar membutuhkan persiapan yang matang sehingga tidak menyesatkan orang yang diajar.

Sekedar berbagi pengalaman, saya mengajar di salah satu bimbingan belajar sekitar kampus sudah 2,5 tahun dengan materi ajar yang sama yaitu kimia. Ternyata walaupun sudah sering terpapar pelajaran kimia saya juga harus mempersiapkan terlebih dahulu sebelum mulai mengajar karena tanpa persiapan itu saya sering mengalami kesulitan.

Kemudian saya berpikir terkenang akan guru-gura yang telah banyak memberi saya wawasan. Pasti tidak mudah bagi mereka untuk menyalurkan apa yang mereka miliki pada kita semua. Terkadang kita tanpa sengaja meremehkan guru kita padahal mereka sudah bekerja keras. Guru memang seseorang yang luar biasa bukan???

Maaf kalau tulisan ini agak membingungkan tapi saya hanya ingin mengucapkan selamat hari guru pada guru-guru saya yang telah membentuk saya menjadi seperti sekarang ini. Tak lupa juga guru rupaka yang selalu membimbing saya ketika saya ada dirumah. Tanpa mereka apalah artinya saya...


Minggu, 20 November 2011

Pengabdian Masyrakat ke Puraseda

Minggu yang sedikit mendung tidak menjadi alasan untuk membatalkan niat ikut turun desa dengan departemen pengabdian masyarakan HIMALOGIN. Pagi berangkat pukul 06.30 walau agak telat sedikit, hehehehehe...Setelah mempersiapkan barang-barang, kami berangkat menggunakan 2 angkot. Yang ikut turun desa ternyata tidak sebanyak yang ada di list. Kami hanya sekitar 20 orang berangkat menuju desa Puraseda. Desa yang terletak di kec. Luwiliang itu dapat diakses dengan naik angkot setengah perjalanan plus jalan kaki setengah perjalanan. Ada beberapa desa yang juga kami lewati. Kondisi alamnya masih sangat asri berbeda 180 derajat dengan bogor yang kita tau. Hamparan sawah membuat perjalanan tidak begitu membosankan. Rumah warga pun sangat sederhana, beberapa diantaranya masih menggunakan bilik bambu. Sedikit miris juga melihatnya, bersyukurlah kita yang memiliki tempat bernaung yang nyaman.

Setelah melewati jalan bergolak yang cukup panjang, sampai juga di tempat parkir angkot. Dari tempat parkir ke Desa Puraseda ternyata masih jauh. Beberapa teman yang minggu sebelumnya sudah ke desa tersebut menunjukkan rumah yang ada di sebrang tempat parkir, dan itulah lokasi desa Puraseda. Jangan dipikir desa itu hanya di sebrang jalan. Nyatanya desa itu di sebrang sawah plus sungai. Jadi untuk mencapai desa tersebut kami harus menyebrang sungai. Namun, dengan berbagai pertimbangan dan pendapat dosen, kami tidak menyebrang sungai melainkan mengambil jalan berputar. Jalannya jauh masuk gang kecil bahkan melewati teras rumah warga. Dan itu cukup membuat kaki saya pegal. Dengan perjuangan sampai juga akhirnya di Desa Puraseda yang dikelilingi hamparan sawah, bukit-bukit yang hijau dan sungai yang jernih.

Sekitar pukul 11.30 kami mulai kegiatan pengabdian masyarakat yaitu tentang pembuatan gula semut dan minuman empon-empon instan. Yang melatari kami memilih Puraseda karena desa ini merupakan desa penghasil gula aren yang cukup banyak. Beberapa warga ikut berpartisipasi dalam pembuatan gula semut ini. Sayangnya gula semut dan minuman empon-empon instan yang dibuat tidak dapat membentuk serbuk dan cendrung menggumpal. Kegagalan ini bisa terjadi karena gula aren yang digunakan kurang berkualitas dan suhu ruangan yang cepat dingin akibat turun hujan. Karena gula semutnya tidak jadi maka kita hanya membuat minuman yang siap diminum saja hehehehe....

Sekitar pukul 14.00 kami selesai, acara ditutup dengan pemberian sedikit bingkisan untuk warga. Kami bersiap-siap untuk pulang. Kami pulang ingin melewati sungai untuk menghemat waktu perjalanan. Ternyata akibat hujan air sungai meluap dan arusnya menjadi lebih besar. Ada beberapa orang yang membatalkan niat untuk menyebrang sungai dan memilih untuk mengambil jalan berputar. Beberapa orang lainnya termasuk saya dan dosen memutuskan menyebrang sungai setelah mendapat alur yang tidak terlalu dalam dan arusnya tidak kencang. Melihat dosen ikut menyebrang sungai membuat agak geli. Bukan karena meledek tapi tumben banget melihat dosen menggulung celana dan memutuskan untuk ikut turun ke sungai, sungguh luar biasa.

Pulang kembali ke kampus dan sepanjang perjalanan mengobrol dengan teman-teman sekedar menghilangkan lelah. Perjalanan cukup panjang sehingga celana yang tadinya basah karena menyebrang sungai menjadi agak kering. Akhirnya sampai kamar kos dan segera pesan makan karena kelaparan....

Pelajaran yang bisa diambil adalah Bersyukur atas apa yang kita miliki dan Bersyukur karena di bogor masih ada tempat yang asri.... ^_^

Kamis, 17 November 2011

Sampah itu Permata

Siapa disini yang selama hidup tidak menghasilkan sampah????
Rasanya mustahil bukan???
Hampir setiap orang menghasilkan sampah setiap harinya, bahkan bayi pun bisa menghasilkan sampah....

Sampah yang dihasilkan dari rumah-rumah memang kelihatannya tidak terlalu banyak sekantong, dua kantong tapi kalo dikumpulin dari sekian juta jiwa bisa sampaik setinggi gunung. Inilah yang menjadi masalah sekarang, banyak sekali sampah yang harus ditangani setiap harinya. Instalasi pengolahan memiliki kapasitas yang terbatas untuk mengolah sampah tersebut sehingga jumlah sampah semakin banyak saja di TPA.

Jika kita peduli dengan keadaan bumi sekarang, ada baiknya kita mulai memikirkan apa yang harus kita lakukan terhadap sampah yang kita hasilkan setiap hari. Sampah yang kita hasilkan sangat beragam jenisnya. Tidak adanya budaya pengelompokan jenis sampah menyebabkan sulitnya pengolahan sampah. Sampah padat cendrung dibakar begitu saja padahal itu hanya mengubah bentuk limbah dari sampah menjadi gas yang mungkin berbahaya bagi kesehatan kita...

Taukah Anda bahwa sampah yang kita hasilkan adalah permata yang berharga. Mengapa dikatakan demikian, Sampah dapat diolah menjadi berbagai barang yang memiliki nilai jual tinggi. Beberapa contoh produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah adalah kompos, kerajinan bahan bekas, plastik daur ulang dan banyak lagi lainnya yang bisa menghasilkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Contohnya saja orang yang menekuni kerajinan dari plastik kemasan dan kresek memiliki omset Rp 30 juta perbulan.... Sesuatu yang luar biasa, dari sampah yang diolahnya dia bisa saja membeli batu permata yang harganya mahal itu.

Kita juga harus mulai bertindak. Kita harus mulai belajar mengelompokkan sampah berdasarkan jenisnya untuk mempermudah pengolahan. Sampah dapat dibedakan beberapa jenis yaitu:
1. Sampah organik.
Sampah ini biasanya dihasilkan dari dapur kita. Sampah organik merupakan sampah basah yang dapat diolah menjadi kompos. Sampah organik banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan sehingga sangat baik untuk menjadi media tanam. Kompos dihasilkan dari teknologi yang memanfaatkan mikroba. Proses composting dapat dilakukan di rumah-rumah.
2. Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan sampah yang cukup banyak dihasilkan selain sampah organik. Sampah plastik beragam jenisnya mulai dari tas kresek, kemasan kopi, kemasan toiletries, botol plastik dan banyak lagi lainnya. Plastik-plastik tersebut dapat diolah menjadi berbagai kerajinan yang unik dan cantik. Yang dibutuhkan cuma ide kreatif mengolah barang itu menjadi berbagai produk yang lucu dan unik.
3. Sampah Kertas
Sampah kertas dapat berupa kertas koran berkas atau majalah bekas. Kertas bekas ini juga dapat diolah menjadi produk yang unik untuk dijual seperti menjadi tas, atau perlengkapan rumah tangga.
4. Sampah Kaca
Sampah kaca bisa dihasilkan dari kemasan kaca seperti kemasan sirup, bola lampu yang sudah mati, dll. Sampah kaca biasanya dikumpulkan untuk diolah lebih lanjut agar tidak membahayakan orang lain.
5. Sampah B3
Sampah B3 merupakan sampah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Sampah B3 banyak jenisnya mulai dari obat serangga yang kadaluarsa, pestisida, bahan kimia lainnya.

Kalau malas melakukan pengolahan setidaknya kita mau mengelompokkan sampah tersebut untuk mempermudah pengolahannya. Dengan pemisahan tersebut kita memperingan beban para pengolah sampah.

Yang paling penting disini adalah CEGAHLAH TIMBULNYA SAMPAH MULAI DARI DIRI SENDIRI, LAKUKAN REDUCE, REUSE AND RECYCLE dengan begitu kita sudah membantu bumi kita ini..
oh ya tambahan sedikit aku sudah melakukan beberapa pengolahan sampah dan ini hasilnya (lihat gambar di bawah). Jika kalian berminat bisa pesan masalah harga bisa nego hahaha... (it's hand made) ^_^



Senin, 14 November 2011

Arpandita Shop

Aku jualan pernak pernik lho.... Berikut barang2nya... silahkan dilihat kali berminat silahkan pesan... murah-murah kok.. hehehe khusus buat yang ada di sekitar kampus IPB darmaga, kalo jauh berat di ongkos hehehehehe.... (pesan : 087860199244)

anting Rp 5.000
jepit kupu2 Rp 3.000 (putih, orange, pink, merah, biru)
J. kupu2 Rp 3.000 (pink, putih, orange, biru, merah)
 








jepit kecil Rp 2.000 (ungu, biru, orange, ijo, hitam, merah)

J. gede Rp 3.000 (merah, biru, cokelat, hitam, ungu, ijo)
J. smile Rp 3.000 (pink, pink muda, kuning, biru, merah)

J. Bunga Rp 3.000 (merah, biru, kuning, pink, pink muda)
Ikat Rambut Donat Rp 2.000
J. Mata Rp 3.000 (biru, putih, merah ijo, pink)
J. Permen Rp 2.000

Bros bunga Rp 5.000 (merah, pink, orange, ijo, biru)
ikat rambut per Rp 2.000
Gelang Rp 5.000
kalung Rp 5.000

kalung Rp 5.000

Minggu, 06 November 2011

Sampah Jadi Dompet Cantik

Terinspirasi dari buku pengolahan limbah plastik dan liat kreasi olahan limbah plastik di internet membuat aku tertarik buat ikutan bikin kerajinan dari limbah plastik. Banyak banget ternyata sampah plastik yang bisa dolah menjadi kerajinan mulai dari kresek, kulit bekas snack, bungkus kopi, kemasan tetra pack, banyak dah pokoknya... Olahan dapat berupa dompet, tas, tempat pensil, hiasan, dll.

Ada beberapa orang yang tekun menjalani aktivitas mengolah sampah ini menjadi berbagai kreasi dan omsetnya puluhan juta rupiah... sungguh mengiurkan.. akupun tergiur tapi aku belum benar-benar ahli menyulap sampah tersebut menjadi produk kreasi yang unik..

Beberapa bahan sudah diolah dengan memanfaatkan kemasan tertra pack dan kemasan kopi. Semua sampah tersebut diperoleh dari mungut atau minta ke tukang es. Banyak banget sampahnya dan baunya juga ajib hahaha namanya juga sampah. Sayangnya di Indonesia belum terbiasa memisahkan sampah untuk memudahkan pengolahan. Jadilah itu sampah bunkus kopi baunya macam-macam yang udah jelas baunya ga enak.

Tahapan pengolahan sampah adalah sebagai berikut:
1. Cuci bersih sampah plastik yang akan digunakan ( aku juga cuci berkali-kali alnya bau banget hehehehe)
2. Lap kering plastik yang sudah dicuci
3. Siapkan pola/bentuk yang akan dibuat ( tas / dompet)
4. Jahit plastik kemasan sesuai dengan pola yang diinginkan (kalau tidak pintar menjahit seperti saya, plastik dapat ditempel pada karton yang telah memiliki bentuk yang sama dengan pola yang diinginkan)
5. Untuk mempercantik tampilannya bisa dibuat rajutan dipinggirnya

Jadi deh tas/dompetnya hahahahaha... keliahatannya gampang banget kan makanya dicoba... aku dah coba dan inilah hasilnya...


tas kecil dari kemasan tetra pack


dompet dari bungkus kopi..
Ini semua asli buatanku... Kalau mau pesan juga boleh tinggal komen disini hehehe.... untuk harga aku juga ga tau belum ada referensi...

SEMANGAT BERKREASI............................