Label

Sabtu, 28 April 2012

Air Panas Banjar, Bali

Air panas Banjar merupakan salah satu tempat wisat yang terdapat di Kabupaten Buleleng. Pemandian air panas ini terletak di desa Banjar, Buleleng-Bali, dari kota Singaraja kira-kira 25 Km.Untuk lebih jelasnya letak lokasi dapat dilihat dari peta berikut ini.


Pemandian air panas ini sudah dibangun ketika saya lahir, saya tidak tau kapan tepatnya kolam ini di bangun. Kolam pemandian air panas terdiri dari beberapa kolam, mulai dari kolam kecil hingga kolam yang besar dan dalam. Selain kolam air panas, wisatawan juga disuguhi pemandangan yang menarik karena kolam pemandian ini terletak dekat dengan perkebunan warga, sehingga memiliki pemandangan yang asri. Banyak terdapat pohon bebuahan yang menyejukkan mata. Wisatawan yang berkunjung ke tempat ini bukan hanya wisatawan domestik tetapi juga wisatawan asing. Untuk tiket masuk ke pemandian air panas cukup Rp 2.500 (kalo belum naik harga tiketnya).

Selain Pemandian air panas, di desa banjar juga terkenal dengan wiharanya. Wihara yang terletak tidak jauh dari pemandian air panas patut dikunjungi. Dalam wihara kita bisa menikmati pemandangan yang luar biasa. berikut merupakan beberapa pemandangan dari pemandian air panas Banjar :




Remmembering "Perjuangan Menuju Puncak Pengenalan Medan"

Entah kenapa teringat masa SMA dulu, masa-masa aktif dengan kegiatan PMI yang begitu menarik. Salah satu kegiatan yang luar biasa yang diadakan setiap tahun setelah penerimaan anggota PMR Wira Satuan Inti Kab. Buleleng adalah pengenalan medan. Pengenalan medan yang aku tau adalah kegiatan menjejaki medan dengan masuk hutan dan mendaki bukit. Banyak pengalaman yang tak bisa dilupakan dari kegiatan pengenalan medan ini. Aku yakin temanku, saudaraku, yang ada di PMI kab. Buleleng pasti memiliki pengalaman seru selama pengenalan medan.

Aku sendiri hanya ikut pengenalan medan sebanyak 2 kali, pertama saat aku baru menjadi anggota dan yang kedua saat aku menjadi panitianya. Dua kali mengikuti pengenalan medan memberikan pengalaman yang berbeda karena selain rute berbeda tantangannya juga berbeda. Berikut pengalamanku selama pengenalan medan:

PERTAMA
Pengenalan medan yang pertama, saat itu aku baru menjadi anggota PMR Wira Satuan Inti Buleleng angkatan XXII. Pengenalan medan dilakukan sebulan setelah dilakukan diklat kepalangmerahan oleh PMI Buleleng. Pengenalan medan ini dilakukan dengan menapaki hutan "Alas Ambengan" menuju Desa Wanagiri (desa yang tepat berada di atas desaku hehehehe). Banyak persiapan yang harus disediakan mulai dari perbekalan selama mendaki, senter (pengenalan medan dilakukan malem2 lho!!), dan obat2an pribadi.
Start pengenalan medan dari desa Ambengan, kita mulai masuk hutan saat itu pukul 17.00 sehingga baru sebentar kita masuk hutan langit sudah gelap maka dari itu kita butuh senter. Selama pengenalan medan sangat dibutuhkan kerja sama karena medan yang cukup berat dan kita harus menapaki jalan yang terjal dalam gelap. Oleh karena itu, ini dijadikan ajang bagi senior (yang cow2) buat ngedeketin juniornya hahahahaha. Ga jarang habis pengenalan medan senior ma junior jadian (pasti ada yang mendapat pengalaman ini). Kembali ke medan yang kita tapaki....... Hutan yang lembab, jalan yang licin, jurang di kanan-kiri jalan merupakan tantangan yang harus kita lalui. Berjalan beriringan, saling berpegangan tangan, sungguh kekompakan dan kepercayaan satu sama lain sangat terjaga.
Di tengah perjalan pendakian kita akan mendengar gemricik air terjun yang ada di bawah, sungguh luar biasa sekali rasanya hutan yang begitu senyap dengan adanya gemricik air menjadi harmoni yang indah menemani perjalan kami. Ketika hampir sampai di Desa Wanagiri kita melewati perkebunan warga dengan kunang-kungan yang berterbangan kesana kemari. Tidak bisa lagi digambarkan keindahan yang kita nikmati. Namun harus waspada dan jangan berisik karena banyak anjing galak disitu...... Jam 00.00 sampailah kita di tempat tujuan yaitu SDN 2 Wanagiri (tempat kita menginap). Dinginnya udara dan lelah dari perjalanan yang luar biasa segera membuat terlena untuk tidur. Paginya kita ikut upacara pelantikan untuk pengurus baru. Setelahnya kita kembali ke Singaraja dengan menapaki bendungan "Tiing Tali" desa Sambangan. Rute yang berbeda dengan rute kita naik. Jalan di bendungan lebih baik karena sudah sering digunkan oleh warga. Hingga akhirnya sampai di Markas PMI kab. Buleleng............... ("."v)
OOOOHHHHHH IIYYYAAA TAMBAHAN
waktu naik dari Alas Ambengan sampai Wanagiri ada salah satu teman kami terkilir (Sukma almarhum) jadinya para senior giliran deh gendong dia sampai puncak hingga akhirnya ada yang cinlok gitu deh hehehehe....

KEDUA
Pengenalan medan yang kedua ini hampir sama dengan pengenalan medan yang pertama, cuma bedanya pengenalan medan yang kedua mengambil rute tambahan mendaki ke Kebun Raya Bedugul. Pada saat itu saya menjadi panitia. Pendakian dari Alas Ambengan hingga Wanagiri berjalan lancar2 saja, aman terkendali dengan harmoni pendakian yang hampir sama dengan pendakian pertama. Sampai di SDN 2 Wanagiri kita kedatangan tamu dari Satuan Inti Bangli.... (ada sedikit kenangan yang ga boleh di publis hehehehe). Karena saat itu saya menjadi panitia jadi ga bisa langsung tidur setelah lelah mendaki melainkan harus persiapan untuk pelantikan dan perbekalan esoknya mendaki ke kebun raya. Paginya pelantikan (Aku baru dilantik jadi ketua satuan inti hehehehehe). Perjalanan langsung lanjut menuju kebun raya Bedugul. Perjalanan harus melewati desaku (desa Pancasari), lewat rumahku pula, tapi rumahku sepi jadi ga bisa singgah juga hehehehe. Kita masuk hutan lagi, hutan yang ada di ujung desaku. Wiiihhhh perjalanannya luar biasa, jalan yang menanjak dan pepohonan yang udah minim (jadi puuuuaaaannnaaasss banget) buat kita ngos-ngosan. Dan sangat banyak rintangan yang menghadang. Kekompakan yang udah ga terjaga lagi, semua mementingkan diri sendiri jadi rombongan tercerai berai deh... sampai puncak ga barengan, banyak yang kelelahan, cedera dan di gigit lintah... Setelah semua sampai puncak kita istirahat sebentar untuk makan. Setelah cukup istirahat kita lanjut perjalanan ke bawah menuju kebun raya. Tapi sebelumnya terjadi tragedi yang ga akan bisa aku lupakan. Salah satu senior yang seram, marah-marah karena ketidakkompakan kita, alhasil aku yang waktu itu baru menjabat ketua kena marah habis2an mana ga ada yang bela lagi huhuhuhuhu. yah karena aku ngerasa ga salah terpaksa aku lawan bicara walau rada takut juga si.... Akhirnya kita bisa turun dengan selamat sampai ke mobil jemputan, bukan mobil si tepatnya truk jemputan. Jadi kita dari kebun raya hingga ke markas PMI Buleleng naim truk. Seru juga si.... hehehehehe memang perjalanan menuju puncak dak akan semudah membalik telapak tangan.


PERJUANGAN PENGENALAN MEDAN MEMBERIKAN ESENSI BAHWA KITA UNTUK MENJADI RELAWAN SEJATI AKAN MELEWATI BERBAGAI RINTANGAN UNTUK KESELAMATAN ORANG LAIN, HARUS TETAP SEMANGAT BERJUANG

Jumat, 06 April 2012

Desaku

Kayaknya posting yang lalu juga ada cerita tentang rumahku deh.. hehehehehehe
yang ini sedikit berbeda dengan postinganku yang lalu tentang desaku, Desa Pancasari.

Kemarin tanggal 25 Maret sampai 6 April 2012 aku ada di rumah karena runtutan acara yang begitu banyak. Pertama adalah hari raya Nyepi pada tanggal 23 Maret 2012, aku merayakan nyepi di Singaraja jadi ga dirumah. Nyepi hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya yang diramaikan dengan ogoh-ogoh yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.

Setelah hari raya nyepi aku pulang ke rumah, betapa kagetnya kondisi desaku cukup meprihatinkan. Ada longsor di ujung desa, potongan kayu yang telah dibereskan mengonggok di pinggir jalan raya. Sedih sekali rasanya. Belum lagi air danau yang naik hingga kebun dan jalan menuju bumi perkemahan dasong. Air dikebun strowberyku saja sampai selutut. Air danau naik sampai ke pemukiman warga. Beberapa keluarga terpaksa mengungsi karena rumahnya tidak dapat ditempati lagi akibat naiknya air danau. Salah satu sekolah SD pun terendam air sehingga tidak bisa melakukan aktifitas pengajaran sebagaimana mestinya.

Pada hari itu juga aku main ke kebun penasaran liat kebun kayak gimana. Jalan yang biasa digunakan sebagai akses menuju kebun sudah tidak bisa dilewati dengan sepeda motor sehingga harus jalan kaki. Jalan kaki pun harus sangat hati-hati dengan berjalan melalui pematang karena di jalan air sudah sangat tinggi. Sampai di kebun sungguh kaget, tanaman strowbery yang biasanya berbuah merah merkah telah terendam air digantikan oleh anak ikan yang berenang kesana kemari. Ya kebunku sudah berubah menjadi kolam... Adik-adikku sangat senang karena bisa menangkap ikan dengan mudah cukup berbekal jaring kecil cukup banyak ikan yang terjaring. Untuk kembali ke seberang kebun terpaksa kami harus menggunakan perahu karena air yang cukup tinggi untuk dilewati. Bingung, sedih atau senang, sedih karena kebun terendam air, senang karena bisa menangkap ikan dan naik perahu.

Tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selain bersyukur dan terus berdoa semoga kondisinya kembali normal dan penghasilan orangtuaku kembali membaik. Astungkara.....