Label

Sabtu, 28 Mei 2011

Produk Minyak Atsiri : Massage Oil


Pijat ditetapkan sebagai manipulasi jaringan lunak dari sistem musculoskeletal, telah dilakukan selama berabad-abad dalam hampir setiap budaya di seluruh dunia. Penggunaan pijat penyembuhan untuk tujuan pertama kali didokumentasikan di Cina medis manuskrip dating kembali tahun 4000. Jenis pijat menggunakan minyak esensial yang berasal dari tanaman berfungsi untuk meningkatkan penyembuhan dan efek dari pijat rileks. Penting minyak yang dikatakan memiliki efek yang kuat pada mood melalui penyerapan melalui kulit maupun melalui pencium stimulasi. Pijat membantu mengatur tingkat gula darah, meningkatkan kepatuhan diet, dan mengurangi kegelisahan dan depresi pada anak-anak dengan diabetes.
Pemijatan juga merupakan salah satu teknik aromaterapi. Pemijatan menggunakan media minyak pijat yang mengandung bahan aktif yang memberikan khasiat bagi yang dipijat. Minyak pijat atau massage oil yang memiliki efek aromaterapi biasanya dicampur dengan minyak atsiri sesuai dengan efek yang diinginkan misalnya efek penenang atau relaksasi, antiinfalamasi, antiseptik, perangsang selera makan, dan lain sebagainya.

Pada pembuatan minyak pijat terdapat minyak pembawa yang menjadi bahan dasarnya yang kemudian ditambah dengan minyak atsiri dan fiksatif. Minyak pembawa diperlukan pada proses pembuatan massage oil untuk melarutkan minyak atsiri agar dapat digunakan sebagai minyak pijat. Jika tidak dilarutkan minyak atsiri terlalu kuat sehingga dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Minyak pembawa yang baik mengandung vitamin dan mineral yang dapat menghaluskan kulit dan meningkatkan elaastisitas kulit. Minyak yang biasa digunakan sebagai minyak pembawa dapat berupa minyak kelapa, minyak sawit, minyak jarak dan beberapa jenis minyak lainnya.
Pada praktikum minyak pijat dibuat dari beberapa jenis minyak pembawa dan minyak atsiri. Hasil racikan diuji organoleptik meliputi aroma, warna, kelekatan dan viskositas. Minyak pembawa yang digunakan dalam praktikum adalah minyak kelapa, minyak VCO dan minyak jarak. Sedangkan minyak atsiri yang digunakan dalam pembuatan massage oil adalah minyak pala dan minyak sereh. Bahan fiksatif yang digunakan dalam pembuatan minyak pijat adalah minyak nilam. Kombinasi dari masih-masing bahan dibuat kemudian diujikan secara visual.
Minyak kelapa merupakan minyak yang dihasilkan dari pengolahan kopra atau kelapa segar yang diolah secara basa untuk mendapatkan minyaknya. Minyak kelapa banyak dimanfaatkan untuk minyak goreng. Minyak kelapa memiliki warna kekuning-kuningan dengan viskositas yang rendah. Minyak kelapa digunakan sebagai minyak pembawa dalam pembuatan minyak pijat akan memberikan karakteristik yang cukup baik dengan viskositas yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu lengket.
Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar. Prosesnya semua dilakukan dalam suhu yang relatif rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini diproses lebih lanjut melalui proses fermentasi, pendinginan, tekanan mekanis atau sentrifugasi. Hasilnya berupa minyak kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. VCO banyak dimanfaatkan untuk produk-produk kosmetik karena kandungan minyak yang sangat baik untuk kesehatan. Jika minyak VCO digunkan sebagai menyak pembawa dalam minyak pijat sifat minyak pijat yang dihasilkan memiliki viskositas rendah karena minyak masih bisa mengalir dan tidak lengket.
Minyak jarak banyak dikenal sebagai biofuel karena dapat dimanfaatkan untuk menggantikan BBM. Minyak jarak diperoleh dari biji jarak, minyak yang dihasilkan berwarna kuning dengan viskositas yang cukup tinggi. Penggunaan minyak jarak dalam pembuatan minyak pijat akan memberikan karakteristik minyak yang memiliki viskositas tinggi dan lengket bila digunakan.
Minyak atsiri yang digunakan dalam pembuatan massage oil dalam praktikum adalah minyak pala dan minyak sereh. Minyak ini dipilih karena memiliki khasiat relaksasi dan antiinflamasi. Minyak atsiri yang ditambahkan sebesar 2-3% dari komposisi minyak pijat. Sedangkan minyak pembawa sekitar 97%. Penambahan zat fisatif berupa minyak nilam dibutuhkan untuk mepertahankan minyak atsiri agar terikat dengan minyak pembawanya. Fiksatif yang ditambahkan kira-kira 0,1-1%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar