Pijat ditetapkan sebagai manipulasi jaringan lunak dari sistem
musculoskeletal, telah dilakukan selama berabad-abad
dalam hampir setiap budaya di seluruh dunia. Penggunaan pijat penyembuhan untuk
tujuan pertama kali didokumentasikan di Cina medis
manuskrip dating kembali tahun 4000. Jenis pijat
menggunakan minyak esensial yang berasal dari tanaman berfungsi untuk meningkatkan penyembuhan dan efek dari pijat rileks. Penting minyak
yang dikatakan memiliki efek yang kuat pada mood melalui
penyerapan melalui kulit maupun melalui pencium stimulasi.
Pijat membantu mengatur tingkat gula darah, meningkatkan
kepatuhan diet, dan mengurangi kegelisahan dan depresi pada anak-anak dengan diabetes.
Pemijatan juga merupakan salah satu teknik aromaterapi. Pemijatan menggunakan
media minyak pijat yang mengandung bahan aktif yang memberikan khasiat bagi
yang dipijat. Minyak pijat atau massage oil yang memiliki efek aromaterapi
biasanya dicampur dengan minyak atsiri sesuai dengan efek yang diinginkan
misalnya efek penenang atau relaksasi, antiinfalamasi, antiseptik, perangsang
selera makan, dan lain sebagainya.
Pada pembuatan minyak pijat terdapat minyak pembawa yang menjadi bahan dasarnya yang kemudian ditambah dengan minyak atsiri dan fiksatif. Minyak pembawa diperlukan pada proses pembuatan massage oil untuk melarutkan minyak atsiri agar dapat digunakan sebagai minyak pijat. Jika tidak dilarutkan minyak atsiri terlalu kuat sehingga dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Minyak pembawa yang baik mengandung vitamin dan mineral yang dapat menghaluskan kulit dan meningkatkan elaastisitas kulit. Minyak yang biasa digunakan sebagai minyak pembawa dapat berupa minyak kelapa, minyak sawit, minyak jarak dan beberapa jenis minyak lainnya.
Pada praktikum minyak pijat dibuat dari beberapa jenis minyak pembawa
dan minyak atsiri. Hasil racikan diuji organoleptik meliputi aroma, warna,
kelekatan dan viskositas. Minyak pembawa yang digunakan dalam praktikum adalah
minyak kelapa, minyak VCO dan minyak jarak. Sedangkan minyak atsiri yang
digunakan dalam pembuatan massage oil adalah minyak pala dan minyak sereh.
Bahan fiksatif yang digunakan dalam pembuatan minyak pijat adalah minyak nilam.
Kombinasi dari masih-masing bahan dibuat kemudian diujikan secara visual.
Minyak kelapa merupakan minyak yang dihasilkan dari pengolahan kopra
atau kelapa segar yang diolah secara basa untuk mendapatkan minyaknya. Minyak kelapa
banyak dimanfaatkan untuk minyak goreng. Minyak kelapa memiliki warna
kekuning-kuningan dengan viskositas yang rendah. Minyak kelapa digunakan
sebagai minyak pembawa dalam pembuatan minyak pijat akan memberikan
karakteristik yang cukup baik dengan viskositas yang tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu lengket.
Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa
segar. Prosesnya semua dilakukan dalam suhu yang relatif
rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini
diproses lebih lanjut melalui proses fermentasi, pendinginan, tekanan mekanis atau sentrifugasi. Hasilnya berupa
minyak kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. VCO
banyak dimanfaatkan untuk produk-produk kosmetik karena kandungan minyak yang
sangat baik untuk kesehatan. Jika minyak VCO digunkan sebagai menyak pembawa
dalam minyak pijat sifat minyak pijat yang dihasilkan memiliki viskositas
rendah karena minyak masih bisa mengalir dan tidak lengket.
Minyak jarak banyak dikenal sebagai biofuel karena dapat dimanfaatkan
untuk menggantikan BBM. Minyak jarak diperoleh dari biji jarak, minyak yang
dihasilkan berwarna kuning dengan viskositas yang cukup tinggi. Penggunaan minyak
jarak dalam pembuatan minyak pijat akan memberikan karakteristik minyak yang
memiliki viskositas tinggi dan lengket bila digunakan.
Minyak atsiri yang digunakan dalam pembuatan massage oil dalam
praktikum adalah minyak pala dan minyak sereh. Minyak ini dipilih karena
memiliki khasiat relaksasi dan antiinflamasi. Minyak atsiri yang ditambahkan
sebesar 2-3% dari komposisi minyak pijat. Sedangkan minyak pembawa sekitar 97%.
Penambahan zat fisatif berupa minyak nilam dibutuhkan untuk mepertahankan
minyak atsiri agar terikat dengan minyak pembawanya. Fiksatif yang ditambahkan
kira-kira 0,1-1%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar