Label

Minggu, 01 Mei 2011

Tengkulak = Pencuri atau Perampok

Ini bukan karena apa-apa aku cuma ironis aja sama nasib petani yang sering terpedaya oleh para tengkulak. Berdasarkan beberapa apa yang saya dengar dan saya lihat, tengkulak mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dibandingkan petani yang susah payah bertani.


Sebenarnya petani dapat memperoleh keuntungan yang lumayan dari hasil pertanian mereka namun permainan tengkulak membuat mereka harus menerima keuntungan sedikit. Tengkulak menerapakan berbagai sistem pembelian hasil panen petani yang ujung-ujungnya para petani yang dirugikan sedangkan tengkulak yang dapat untung berkali lipat. Cukup dengan kepandaian mereka  menipu mereka dapat merampok semua keuntungan yang seharusnya didapatkan oleh petani.


Contoh kecil saja misalnya sistem pembelian berdasarkan bobot timbangan. Pada sistem ini para tengkulak melakukan potongan yang tak terkira banyaknya pada setiap kali penimbangan dengan alasan kompensasi terhadap susut bobot dan kerusakan. Aneh sekali bukan, saya bukan tidak terima ada potongan, hanya saja berikan potongan yang sewajarnya saja. Dan jika dilihat petani hanya diam saja menyikapi hal tersebut. Ini dikarenakan petani terlalu pasrah, mereka merasa tidak mampu menjual produk yang dimiliki pada orang lain.

Kasus lain pada petani cokelat, saya melihat tayangan 'Para Pemburu' entah distasiun TV mana yang jelas disana pas ditayangkan bagai mana para petani cokelat mencari buah cokelat. Sungguh perjuangan yang luar biasa hanya untuk mendapatkan satu buah cokelat. Harusnya mereka mendapatkan harga yang pantas untuk usaha mereka tetapi nyatanya buah cokelat mereka hanya dihargai Rp 500,00/kg, sungguh ironis sekali. Sedangkan kita lihat pada para tengkulak yang membeli buah cokelat itu, mereka hanya mengeringkan biji-biji cokelat tersebut dan mereka menjualnya dengan harga Rp 16.000,00/kg sungguh luar biasa nilai tambah yang mereka dapatkan hanya dengan mengeringkan biji.

Saya hanya menginginkan tengkulak dapat bersikap adil pada para petani jangan hanya meraup keuntungan sendiri. Di sisi lain pengetahuan para petani harus ditingkatkan agar tidak mudah terpedaya oleh para tengkulak. Harusnya petani dapat pula melakukan usaha peningkatan nilai tambah pada komoditi yang mereka hasilkan, seperti mengeringkan biji cokelat yang mereka peroleh baru dijual. Tentunya dengan meningkatnya pengetahuan petani mereka bisa lebih makmur karena tidak lagi gampang ditipu atau dirampok oleh para tengkulak. Tugas kita sekarang bagaimana caranya petani bisa terdidik sehingga pengetahuan mereka meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar